News Update :

Kendala PSSI Daerah Bina Usia Dini

13 Desember 2011



Pengurus cabang PSSI di daerah makin menyadari pentingnya pembinaan sepak bola usia dini di wilayah masing-masing. Namun, sejumlah kendala masih menghadang, seperti dana dan keberadaan kompetisi.

Persoalan dana kerap masih menjadi persoalan pelik. PSSI Kabupaten Lombok Barat, salah satunya. Pengurus mengeluhkan minimnya anggaran pembinaan sehingga kurang bisa bersaing, bahkan dengan daerah lain di Nusa Tenggara Barat sendiri.

Ketua Bidang Pembinaan Usia Muda Pengcab PSSI Kabupaten Lombok Barat, Muhazam, mengatakan pemerintah kabupaten mengalokasikan anggaran sebesar Rp 600 juta untuk tahun 2011 kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Dana itu lalu dibagi-bagi untuk pengembangan seluruh cabang olah raga. Pengcab PSSI hanya mendapat Rp 5 juta per tahun.

"Anggaran dari APBD memang tidak terlalu besar tapi dengan dana Rp5 juta, kami tidak bisa berbuat banyak," katanya.

Oleh karena itu, prestasi olahraga di kabupaten, lanjutnya, seperti 'mati suri'. Bahkan untuk mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan sepak bola untuk memperebutkan Piala Gubernur NTB dalam rangka HUT NTB, 17 Desember mendatang, mereka harus memutar otak untuk mencari dukungan dana agar bisa menutupi biaya transportasi dan akomodasi pemain serta tim ofisial.

Muhazam berharap pembagian anggaran untuk semua cabang olah raga tidak dipukul rata. Pasalnya, kebutuhan dan tingkat urgensi setiap cabang berbeda-beda. Dia juga berharap pemerintah kabupaten memberikan dukungan untuk meningkakan anggaran dan mendorong pengurus KONI kabupaten untuk membina komunikasi yang baik dengan para pengurus cabang olah raga.

Sementara itu, di Sumatera Utara, Ketua Koimite Kompetisi PSSI Pusat, Sihar Sitorus, meminta para pengurus PSSI Sumatera Utara periode 2011-2015 untuk lebih fokus dalam melakukan pembinaan usia dini secara berkesinambungan.

"Kita tahu pembinaan usia dini yang benar itu akan menghasilkan tim nasional yang kuat di masa depan.Jadi ini sangat serius, makanya PSSI Sumatera Utara (Sumut) harus lebih fokus pada pembinaan usia dini tersebut," katanya saat melantik kepengurusan PSSI Sumut periode baru.

Sihar mencatat bahwa pertumbuhan sekolah-sekolah sepak bola (SSB) di Sumut berkembang pesat hinga ke desa. Oleh karena itu, lanjutnya, pengurus harus bisa bekerja sama dan memanfaatkan potensi itu untuk mengembangkan sepak bola di Sumut secara intensif, berjenjang dan berkelanjutan.

Ketua PSSI Sumut yang baru, Darwin Syamsul, mengaku sudah memikirkan salah satu persoalan yang harus dipecahkan ke depannya untuk mengembangkan pembinaan sepak bola usia dini di daerah.

"Pengcab PSSI merupakan ujung tombak pembinaan di daerah, salah satunya adalah dengan mengaktifkan kompetisi sepak bola secara rutin. Dengan berkesinambungannya kompetisi digelar maka animo kalangan muda akan semakin tinggi untuk terus berlatih," katanya.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© Copyright Sekedar Info 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.