Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pembahasan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dalam rapat paripurna semalam mengacu pada peristiwa politik, bukan ekonomi.
Pasalnya, banyak kepentingan yang mengacu pada pemilihan umum (Pemilu) yang akan datang di tahun 2014 nanti. Padahal, agenda yang dibahas adalah menyangkut kepentingan ekonomi.
"Tadi malam peristiwa politik, Senayan itu proses politik. Yang dibahas adalah sebuah draft yang diajukan pemerintah menyangkut kehidupan ekonomi 2012. Akan tetapi pendekatan politiknya mengacu pada kegiatan politik 2014, sebenarnya itu yg terjadi," kata Hatta.
Hatta menyampaikan itu dalam pidatonya di dalam acara Rakornas Badan Organisasi Otonom dan Hubungan Antar Lembaga PAN di Jakarta, Sabtu (31/3/2012).
Hatta menambahkan, pemerintah akan lebih berhati-hati dalam menaikkan harga BBM subsidi setelah adanya pasal baru dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2012.
BBM premium belum tentu naik tahun ini atau bahkan bulan depan. Semua harus sesuai perhitungan dalam pasal Pasal 7 Ayat 6a.
Klausul tambahan dalam APBNP 2012 memberian peluang pemerintah menaikkan dan menurunkan harga BBM bila harga minyak mentah Indonesia mengalami kenaikan atau turun rata-rata 15 persen dalam waktu 6 bulan terakhir.
(ang/ang)
0 komentar:
Posting Komentar