Lembaga resmi keselamatan di Amerika Serikat (AS), National Highway Traffic Safety Administrator (NHTSA) mengusulkan agar keyless entry (kunci dengan sensor) menjadi fitur standar pada semua merek mobil. Usulan ini disampaikan atas pengalaman kasus recall Toyota pada 2009-2010.
"Kasus yang terjadi, saat kondisi panik, pengemudi cenderung meninggalkan kendaraan dalam keadaan mesin masih hidup atau posisi tuas transmisi belum di "P". Selain potensi kendaraan berjalan sendiri, juga meracuni lingkungan sekitar karena mengeluarkan karbondioksida," jelas NHTSA dalam proposalnya, seperti dilansir bloomberg (9/12).
Kalau disetujui, usulan ini mulai diterbitkan 12 Desember 2012 dengan estimasi biaya tambahan untuk industri di bawah 500.000 dollar AS per tahun. Dalam peraturan baru itu ditetapkan standar baru waktu menyalakan dan mematikan mesin mobil dengan tombol start/stop yang lebih cepat. Asosiasi Insinyur Otomotif (The Society of Automotive Engineers) mengusulkan kecepatan dalam rentang setengah sampai 2 detik.
Meski bukan fitur baru, keyless entry yang ada pada mobil saat ini punya kelemahan yakni waktu operasionalnya. Seperti dialami Lexus ES 350 pada 2009, di mana mobil ini sudah dilengkapi fitur keyless entry dan tombol start/stop. Tapi, untuk mematikan mesin butuh waktu 3 detik. Saat itu, Lexus sempat melaju dan menabrak, mengakibatkan empat nyawa melayang.
Dengan rencana penerbitan peraturan baru, Gloria Bergquist juru bicara dari Asosiasi Manufaktur Otomotif (Alliance of Automotive Manufactures) mengatakan, anggotanya (Toyota, Ford dan General Motors) sudah mulai mempelajari standarisasi sistem keyless entry yang ada di produknya masing-masing. Saat peraturan ini resmi, produsen mobil sudah siap dan tinggal mengaplikasikannya saja.
0 komentar:
Posting Komentar