Direktur Institute for Ecosoc Rights, Sri Palupi, Selasa (13/12/2011), di Jakarta, berpendapat, pemerintah tidak mengurus daerah sampai akhirnya telantar.
Indikatornya, desa semakin ditinggalkan dan mengalami pemiskinan, mulai dari faktor kepemilikan lahan sampai struktur kebijakan yang tidak berpihak kepada petani dan nelayan.
Akibatnya, Palupi melanjutkan, terjadi perubahan wajah desa. Kini wajah desa didominasi petani tua, petani gurem, dan buruh tani. Generasi mudanya hijrah ke kota atau menjadi tenaga kerja Indonsia (TKI). Wajah desa kini juga telah menjadi sentra buruh migran (TKI).
"Sementara pusat pertumbuhan masih terus terkonsentrasi di kota-kota besar. Pusat perbelanjaan di kota misalnya, tumbuh luar biasa. Sementara pembangunan daerah praktis sangat terabaikan. Ini membawa konsekwensi pada pencetakan lapangan pekerjaan," kata Palupi.
0 komentar:
Posting Komentar