Jakarta Meski menolak kenaikan, Fraksi Partai Golkar di DPR akhirnya menyetujui memberi keleluasan bagi pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dukungan Golkar ini diduga terkait dengan pengamanan 'jatah' kompensasi kenaikan harga melalui skema bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
"Golkar sudah berhitung skenario kenaikan. oleh karena itu, angka Rp 17 triliun untuk BLSM dan dana kompensasi lain seperti pembangunan infrastruktur desa tentu akan menjadi area bagi-bagi kavling," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto kepada detikcom, Sabtu (31/3/2012).
Dengan tawaran mendukung opsi dua, menambah pasal 7 ayat 6 A Undang-Undang APBN Perubahan 2012, Golkar ingin memastikan mendapat keuntungan dengan kompensasi BBM melalui Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) yang dipimpin petinggi Golkar, Agung Laksono.
Gun-Gun menjelaskan kepentingan Golkar terkait skema kompensasi berbentuk bantuan langsung ini terkait dengan pencitraan untuk menghadapi Pemilu 2014. "Golkar punya kepentingan dalam penyalurannya tidak dimonopoli oleh Demokrat atau PKS misalnya, karena tentu akan mengganggu suara pemilih Golkar di Pemilu 2014," sebutnya
Keuntungan ini diambil Golkar karena PKS dalam paripurna tadi malam memutuskan sikap berbeda dari parpol koalisi. PKS menolak kenaikan harga BBM dengan mempertahankan Pasal 7 ayat 6 yang melarang kenaikan harga eceran BBM bersubsidi.
"Bahkan sangat mungkin, ke depan akan ada konstelasi diserahkannya menteri-menteri dari PKS ke partai kuning sebagai kompensasi dukungan Golkar di voting dan pelolosan rencana kenaikan harga," terangnya.
Permainan politik Golkar dalam paripurna di DPR, sebut Gun-Gun menunjukan andalnya politikus Golkar memainkan forum lobi sebelum ketuk palu pengesahan RUU APBNP 2012.
"Golkar memainkan strategi ganda, di satu sisi beretorika pro rakyat dengan tidak setuju kenaikan BBM, di sisi lain mendorong strategi akal-akalan Pasal 7 Ayat 6 A yang membuka peluang kenaikan harga BBM," tuturnya.
(fdn/ndr)
0 komentar:
Posting Komentar